Dalam godaan religius Israel selalu mau lagi menghormati allah seperti Baal. Kepada Baal Israel mesti membawakan korban yang berat, harus mempersembahkan anak sulung mereka sendiri, tetapi setelah mereka membawakan korban itu, dewa Baal itu mesti menjamin kesuburan tanah, kesuburan hewan dan kesuburan wanita. Dengan cara demikian Israel sendiri bisa, melalui ritus keagamaan yang mereka jalankan, menjamin kesuburan, yakni jaminan kelangsungan hidup. Korban anak sulung itu menjadi sarana yang ada di dalam tangan mereka sendiri untuk memerdaya dewa itu, supaya ia harus memberikan kesuburan, jaminan kelangsungan hidup. Maka, pada dasarnya, jaminan itu ada dalam tangan Israel itu sendiri.
Dan godaan kedua ialah godaan dalam hidup politik. Dalam kehidupan politik itu pun Israel ingin menjadi suatu bangsa seperti bangsa-bangsa yang lain. Dan Israel mau turut bermain dalam percaturan politik, dengan mencari sekutu, dengan mengandalkan kekuatan kuda dan alat-alat perang, agar dengan cara demikian mereka bisa menjamin posisi dan kedudukan mereka di antara bangsa-bangsa, bisa sama seperti bangsa lain berusaha untuk menguasai bangsa lain dan memaksa mereka, menunjang kehidupan Israel sendiri.
Tetapi sejarah membuktikan bahwa dengan cara demikian Israel tidak bisa hidup aman, tidak bisa menjamin kehidupannya, sebaliknya jatuh binasa, dikalahkan bangsa-bangsa lain dan dihancurkan sebagai bangsa otonom.
0 Comments