Pada waktu Tuhan Yesus akan dilahirkan, malaikan Gabriel berkata kepada Maria, bahwa anak Maria akan menjadi raja atas keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan bahwa kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan (Lukas 1:32;33). Hal ini mengingatkan kembali kepada apa yang telah dinubuatkan dalam Daniel 7:14 yang menyebutkan bahwa kekuasaan Mesias adalah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan bahwa kerajaan-Nya ialah kerajaan yang tidak akan musnah. Hanya harus diingat bahwa kerajaan-Nya bukanlah kerajaan duniawi (Yohanes 18:36).
Jabatan Raja Tuhan Yesus juga tidak dipisahkan dari jabatan-jabatan-Nya yang lain. Justru ketika Tuhan Yesus akan mengorbankan diri-Nya sebagai Imam Besar, jabatan-Nya sebagai raja tampil di depan (Yohanes 18:15). Ia diolok-olokan sebagai Raja (Yohanes 19:3;18:23; Lukas 23:2; Yohanes 19:21).
Kewajiban Raja ialah memerintah, melindungi dan memihara rakyat-Nya. Untuk melindungi umat-Nya Kristus telah berperang dengan kerajaan gelap hingga menang. Oleh karena itu maka barang siapa menjadi milik-Nya, Ia adalah orang yang benar-benar merdeka (Yohanes 8:36; Galatia 5:1), yang memerdekakan dari dosa dan maut. Bagi umat-Nya Kristus juga menjadi kepala-Nya, yang memerintah serta memeliharanya.