Biasanya kata kekal diartikan sebagai keadaan yang tanpa waktu. Dalam Alkitab kata kekal lebih menunjuk kepada waktu yang panjang, sejak dahulu hingga kini dan sampai selama-lamanya. Dalam Ulangan 33:27 yang menyebutkan, bahwa Israel ada lengan-lengan yang kekal, yang mengusir musuh dari depan Israel. Kata kekal di sini berarti sejak dahulu menuju kebelakang. Di Kejadian 9:16 disebutkan, bahwa Allah akan mengingat perjanjian-Nya yang kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup. Kata kekal di sini menunjuk ke depan; waktu yang tiada akhirnya. Oleh karena itu di Yesaya 44:6 disebutkan, bahwa Tuhan Allah adalah yang terdahulu dan yang terkemudian, dan bahwa tiada Allah lain kecuali Tuhan; dan di Wahyu 1:8 disebutkan, bahwa Tuhan Allah adalah Alfa dan Omega, yang ada, yang sudah ada dan yang akan datang. Kehadiran Tuhan Allah yang disebutkan sejak dahulu kala itu adalah suatu keadilan yang aktif; yaitu kahadiran dalam Firman dan Karya-Nya sebagai sekutu umat-Nya. Kekekalan Tuhan Allah bukanlah hal yang membeku, bukan hal yang statis melainkan kekekalan Allah adalah kekekalan yang hidup, yang tidak dapat dipengaruhi oleh keadaan dan zaman hakekat Tuhan Allah yang dinyatakan sebagai kekekalan itu berhubungan erat dengan kekudusan-Nya, dan kesetiaan-Nya.
0 Comments