Sebutan Mahatinggi dalam Alkitab bukan karena Tuhan Allah adalah gaib, dalam arti tidak berjasad, karena roh adanya bukan benda, juga bukan karena tabiat ilahi-Nya atau karena ketuhannan-Nya yang mustahil ditembus oleh akal manusia, tetapi karena Firman dan Karya-Nya yang Agung. Hakekat Tuhan Allah yang diungkapkan dalam kemahatinggian-Nya itu mengungkapkan Karya Tuhan Allah atas dunia ini. Dan Mazmur 2 mengungkapkan bahwa karya itu ditujukan untuk keselamatan umat-Nya, Israel. Tuhan Yang Mahatinggi dalam Perjanjian Baru diwujudkan secara sempurna dalam diri Yesus Kristus yang menghampakan diri-Nya menjadi sama seperti manusia demi keselamatan manusia. Di dalam Firman yang menjadi manusia itu (Yohanes 1:14) Allah telah mendamaikan dunia dengan diri-Nya sendiri (2 Korintus 5:19). Itulah sebabnya ketika Kristus dilahirkan para malaikat memuji: Kemuliaan bagi Allah di tempat tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya (Lukas 2:14).